Biru's Notes

Sejumput Permainan Rima dan Diksi







Sukakah kau bertualang?
Berkelana sambil berlalu-lalang...
Mencari warna di tengah padang ilalang...

Banyak,
Tanya yang dapat kau cari
Di dalam pemikiran sendiri

Banyak pula,
Yang berdiam diri
Merenungi mimpi sampai tertidur lagi

Sudahkah kita bertualang?
Kelabui sepi di tengah riuh genderang
Berharap 'kan gelap di hari yang terang

Banyak,
Jawab yang dapat diisi
Di atas perbuatan yang beralaskan kontemplasi

Banyak pula,
Yang berlari-lari...
Meniduri hari, bahkan sampai jumpa malam lagi

Kau dan aku...
Sudahkah saling koreksi diri?
Atau justru malah segani... 

Sungkan berkaca diri
Pada sebuah telaga suci...

Bernama jati diri.

Jika kau ingin menggali
Galilah...

Namun jangan sampai hanya di permukaan atas saja

Tegar dan galilah...
Galilah hingga dalam

Dan jika sudah kau temukan 
Zat hara yang sempurna untukmu

Tancapkanlah akarmu di sana

Akar terkuat
Dan tersempurna

Yang tak pernah ada sebelumnya
Di antara akar-akar terbaik
Yang ada di dunia

Berakarlah
Seolah-olah kau adalah pohon kelapa tertangguh
Yang tak akan rubuh

Oleh tsunami...
Dan bahkan gemuruh

Buatlah akar yang menancap dalam
Sedalam jiwa murni yang meredam
Segala bentuk tindakan kejam
.

Cahaya matamu benderang 

Terangi kata-katamu yang menyerang

Tiadakah sejenak batasan 
Antara massa dan keterkaitan?

Antara aku
Dan juga titik beku

Antara engkau
Dan segelintir sengau

Berlari kesana dan kesini
Berhari merona dan pula berironi

Lengking tangis nuranimu masih terdengar
Walau samar kau coba tuk tetap berpura tegar

Aku tahu apa yang ada dalam sanubarimu
Sesuatu yang benar-benar mengganggumu
Hingga mengaburkan pandanganmu

Kau terjebak

Dalam permainan egomu

Tak kunjung kau temui titik cair beku itu
Oleh sebab perbuatan mesin beku
Yang ditenagai egomu

Berhentilah membeku
Mulailah berjibaku

Mulailah...

Buat pandanganmu bulat seperti bumi
Tempat dimana kau berpijak dan berlari
Dan tempat dimana kau akan diinjak lalu ditinggalkan pergi 

Jangan kau buat sudut palsu itu
Sesuatu yang sebenarnya hanya ada dalam pandang nalarmu
Kekhawatiran yang hanya ada dalam kisah rentet keanti-naluriahanmu

Pahamilah sebulat bumi
Jangan kau potong-pisahkan 
Bagian-bagian yang seharusnya menyatu
Dan memang satu

Kita tak berpijak di atas bumi yang bersudut
Kita berpijak di atas bumi...

Yang memang benar-benar bumi
.

Postingan Populer

Total Tayangan Halaman

Mutiara Band's Fan Box

Mutiara Band on Facebook
free counters

About this blog