Supernova
Ledakmu sangat besar dan masif
Engkau bagai persinggahan bagi jiwa yang meletup-letup
Engkau dibicarakan sebagai awal
Dari sesuatu yang sudah lama mati
Aku menganggapmu juga begitu
Menggambarkan diriku juga sebagai
Bagian dari jiwa-jiwa yang meletup-letup itu
Engkau begitu indah seperti awal baru yang ditunggu-tunggu
Semoga saja kelak
Takkan ada lagi yang mengelak
Dari pengakuan terhadap keindahanmu
Dan juga keluguan berkat sanggahan-sanggahan bodohmu
Seperti resapan air di antara kelakar jenaka umbi-umbian
Di permukaan bagian bawah bumi
Bersama juga wortel-wortel oranye yang bercanda ria bersama sayur kol di atas panci sop elektrik
Sebagian keindahanmu berada dalam keresahan-keresahanku
Sementara sebagian yang lainnya ada pada dirimu
Terpatri hakiki tersujud bersama setiap potong kue kehidupan kepada Yang Satu
Yang Maha Satu,
Yang Tak Semu...
Semoga saja kelak
Awan-awan petualang yang berarak
Bagai tak tentu arah di antara gemintang malam ini
Menyaksikan pula diriku juga dirimu
Serta semua orang yang tahu