Dia termenung di atas sana. Cuma bisa melihat ke bawah. Ke arah buminya para manusia.
Dia diam saja ketika awan-awan hitam menutupi cerah di wajahnya. Ya meskipun wajahnya t'lah dipenuhi oleh kawah-kawah besar buatan bangsa asteroid.
Bersama para bintang, ia terus menerangi malam. Hingga waktu akhir tugasnya tiba.
Gerombolan awan hitam memadati langit. Hendak menutupi cerah wajahnya. Tapi, ia tetap tenang. Tetap bersikap dingin. Seperti tak ada yang terjadi.
To be continued . . .
Posted by
Azure
0 comments:
Posting Komentar