Biru's Notes

Sejumput Permainan Rima dan Diksi

Sejujurnya, aku suka sama yang namanya lukisan. Sayang, harga lukisan itu mahalll. Dan mungkin gajiku sebulan gak sebanding dengan harga sebuah lukisan yang indah. (hehe)

Jelaslah, lukisan itu kan hasil dari "perbuatan-perbuatan seni manusia". Dan terlebih, manusia yang melukiskannya pun mungkin tak sembarang melukis. Ya, perasaannya pun ikut dilibatkan dalam proses "perbuatan seni"nya itu.

Tapi, belakangan ini aku lagi suka sama LUKISAN-LUKISAN LANGIT. Ya, LUKISAN LANGIT adalah lukisan yang biasanya terdiri dari 2 warna saja. Yaitu, biru & putih.

Tapi kadang-kadang pada momen-momen tertentu ada warna-warna pendukung lainnya. Seperti abu-abu, jingga, terkadang ada satu warna yang boleh disebut "merah" (meskipun gak sepenuhnya merah . . . ^_^). Hehe . . .

Dalam "lukisan langit" ada komponen-komponen yang membentuknya. Yang pertama awan, lalu matahari, dan yang terakhir sebagai background-nya adalah "langit" itu sendiri.

Komponen pertama (awan) selalu berwana putih polos bila cuaca cerah. Bentuknya berubah-ubah. Awan mempunyai 4 tipe, yaitu Cirrus, Stratos, Kumulus, dan Nimbus. Ya ya ya, awan-awan itu terkadang suka membentuk dirinya menyerupai sesuatu. Hahaha, ^o^. Sesuai imajinasi kita! Tapi, ada satu awan yang gak bersahabat. Dia itu Nimbur. Ia suka datang bergerombolan. Bentuknya tebal. Seringkali, dia menyanyikan lagu tak bernada (lho, kok?) yang bikin hati deg-degan. Kita biasa menyebut nyanyiannya sebagai "petir". (he he he ^_^ terlalu pleonastik ya bahasanya? Atou jangan-jangan kagak nyambung???)

Yang kedua adalah "matahari". Matahari itu bentuknya bulat (ya iyalah . . . ! ^o^). Dia adalah bola api besar yang tempat tinggalnya jauh banget dari kita. Namun, sinarnya yang kuat dan sangat terang membuat kehidupan tetap berpijar di muka bumi ini. Ha ha ha. Tapi kalo misalnya matahari ketutupan segerombolan awan, sinarnya yang terang masih nerobos nekat nerangin bumi. Well, jadinya timbul efek-efek sinar yang memancar ke segala arah. Menakjubkan !

Yang terakhir adalah "langit". Langit s'lalu berwarna biru. Kadang-kadang kalo banyak awan di langit& dia terlihat berwarna abu-abu. Padahal yang abu-abu itu awannya. Bukan langitnya. Kalo malam warna langit jadi terlihat hitam. Kalo cerah di malam hari, miliaran bintang s'lalu menghiasinya ! Jadi rame !

Udah ah . . . Ha ha ha . . . See you . . . ! ! !

0 comments:

Postingan Populer

Total Tayangan Halaman

Mutiara Band's Fan Box

Mutiara Band on Facebook
free counters

About this blog